Budaya positif di Sekolah

Kadang kala sebagai guru ataupun sebagai manusia yang sudah malang melintang dalam dunia pendidikan sering kali kita menganggap diri kita adalah yang harus di turuti. bukan yang harus memberi contoh positif. 

Banyak hal yang berubah seiring dengan perkembangan zaman, namun tak dapat dipungkiri di belahan dunia mana pun pendidik akan s'lalu menjadi posisi yang di hormati.

dalam hal membangun budaya positif, hendaknya kita berpikir bahwasanya dalam dunia pendidikan akan sangat banyak cara dapat digunakan untuk membentuknya. 

menghukum siswa dengan hal- hal yang tidak berdampak positif terhadap dirinya, itu umpama merusak jati diri sendiri sebagai seorang pendidik,

Maka sangatlah perlu seorang pendidik memikirkan bahkan merancang bagaimana cara membangun kebudayaan positif dengan berbagai cara yang positif pula. 

bila mana terdapat siswa melakukan kesalahan, maka tak mengapa seorang pendidik mencoba memahami dari posisinya dan menjadi seorang yang membimbingnya ke jalan yang benar, bukan malah memberikan hukuman yang membuat dia merasa bersalah atau bahkan dalam jangka panjang membenci pribadi kita.

budaya positif lahir dari hal- hal yang positif, mulai dari kebiasaan positif, sanksi positif, perkataan positif, perilaku positif, dll.

seperti kutipan Stephen R. Covey (Principle-Centered Leadership,1991)

.bila kita ingin membuat kemajuan perlahan, sedikit-sedikit, ubahlah sikap
atau perilaku Anda. Namun bila kita ingin memperbaiki cara-cara utama kita,
maka kita perlu mengubah kerangka acuan kita. Ubahlah bagaimana Anda
melihat dunia, bagaimana Anda berpikir tentang manusia, ubahlah
paradigma Anda, skema pemahaman dan penjelasan aspek-aspek tertentu
tentang realitas.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembelajaran Berdiferensiasi

Pentingnya peran guru dalam pengambilan keputusan yang berpihak pada murid