COACHING

Program guru penggerak memasukan unsur yang ingin membut murid berkembang dengan maksimal. 
setelah pembelajaran berdiferensia dan ketrampilan sosial dan emosional, maka selanjutnya terdapat materi coaching, yang mana materi ini merupakan bagian dari materi untuk membuat murid bisa mengembangkan potensinya secara maksimal.

Coaching menjadi salah satu proses ‘menuntun’ belajar murid untuk mencapai kekuatan kodratnya.

Seorang coach atau penuntun menberikan waktu, kemapuan dan keikhlasan dalam menuntun murid mencapai kemerdekaan dalam mengembangkan kemapuan yang dimilikinya.

Mengenai peran saya sebagai coach di sekolah, hal ini saya anggap sangatlah di perlukan, karena dalam pembelajaran yang menuntun murid untuk dapat mengembangkan kemampuanya, sangat di perlukan coach yang mengerti akan seluk beluk menjadi coah yang baik.

Pembelajaran berdiferensiasi memeberi saya pengetahuan cara membuat pembelajaran yang bisa memenuhi kebutuhan personal murid. Dalam pembelajaran berdifernsiasi di ajarakan berbagai cara merancang pembelaajran yang memiliki keberagaman di kelas. Belajar akan perbedaan kebutuhan belajar murid, minat murid, profil murid sehingga seorang guru bisa memberikan pengajaran yang dapat membuat murid bisa paham akan materi yang di ajarkan oleh guru tersebut.

Kaitanya dengan sistem among adalah dengan adanya pembelajaran berdiferensiasi kerja sistem among akan terarah. Sistem among adalah sistem yang menekankan penuntunan seorang murid untuk bisa mengembangkan potensi yang di miliki secara maksimal dengan di bimbing oleh seorang guru melalui pertanyaan- pertnyaan yang membuka pola pikir murid.

Hubugnanya disini adalah seorang guru yang telah memiliki pengetahuan tentang berbagai aspek pengembangan kemampuan murid memalui pembelajaran berdifernsiasi, maka guru tersebut akan sangat mudah memetakan cara membimbing murid dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapinya. Melalui pertanyaan- pernyaan yang di persiapkan dari pengetahuan dasar akan kebutuhan murid, minat dan bakat murid, maka akan sangat mendukung sitem among bekerja secara maksimal.

 

Keterkaitan sistem among dengan pembelajaran sosial dan emosional adalah guru tersebut sudah bisa mengenali berbagai emosi yang timbul dari diri siswa. Sistem among akan berjalan dengan lancar, bila guru telah memahami berbagai materi dalam pembelajaran keterampilan sosial dan emosional. Bagi pribadi guru, keterampilan sosial dan emosional di butuhkan dalam sistem among, karena untuk bisa mngendalikan dirinya, mengenali emosinya, cara bersosialisasi dengan orang lain atau murid, cara dia menyelesaikan konflik dan memutuskan suatu persoalan akan sangat membantu dia menjadi coach yang baik. Dengan kata lain, pembelajaran sosial dan emosional haruslah menjadi syarat utama bagi seorang guru untuk bisa menjadi coach yang baik. ‘

Menurut saya, bila seorang guru telah memahami akan pentingnya mengembangkan bakat murid dengan merancang pembelajaran yang berdiferensiasi dan memberikan pemahaman akan hubungan sosial dan emosial yang baik pada muridnya, maka sistem among dapat bekerja secara maksimal, karena siswa yang telah diajarkan dengna pembelajaran yang berdiferensiasi dan cara mengeloal hubungan sosial dna emosianal cenderung lebih memiliki permasalahan yang mungkin terjadi di luar dari pembelajran guru tersebut, sehingga bila terjadi ketidak mengertian murid, atau permasalahan murid yang membuat murid tersebut tidak berkembang dengan baik, maka sistem among sangat di butuhkan di sini.

 

Ketrampilan coaching harus di miliki oleh seorang guru sebagai bagaian dari perwujudan atas “Tut Wuri Handayani”, yaitu untuk menuntun segala kekuatan kodrat (potensi) agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Seorang coach yang baik akan memberikan perhatian sepenuhnya, bisa menempatkan diri sebagai mitara dalam menjaga rahasia, dan tulus tanpa pambrih ke pada coahee untuk bisa mengembangkan potensi dasar murid tersebut.

Proses coaching, seorang coach menuntun agar coachee dapat menggali, memetakan situasinya sehingga menghasilkan pemikiran atau ide-ide baru atas situasi yang sedang dihadapi, murid diberi kebebasan namun pendidik sebagai ‘pamong’ dalam memberi tuntunan dan memberdayakan potensi yang ada agar murid tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya, karena pada dasarnya seorang Guru bebas dari segala ikatan/belenggu untuk menguasai dan memaksa murid.

Coach juga haruslah mempersiapkan diri dengan berbagai macam keterampilan yang harus di miliki supaya bisa mencapai tujuan dengan baik, diantaranya sorang coach harus bisa membuat pertanyaan- pertanyaan yang baik untuk bisa menggali potensi coachee atau dengan kata lain menjalin komunikasi yang memberdayakan.

Komunikasi yang memberdayakan akan mengaktifkan kemampuan berpikir reflektif murid sehingga murid nantinya bisa mencari makna dan jawaban atas situasi atau fenomena yang mereka hadapi. Karena pada dasarnya Coaching adalah sebuah percakapan, dialog saat seorang coach dan seseorang berinteraksi dalam sebuah komunikasi yang dinamis untuk mencapai tujuan, meningkatkan kinerja dan menuntun sesorang mencapai keberhasilannya

Coach juga bisa membuat kerangka atau pola dalam pratek coach contohnya dengan mengembangkan model TIRTA lebih dahulu supaya lebih mengarahkan cochee mendapatkan solusi yang baik dengna kesadaran sendiri dengan penuh tanggung jawab.

Terdapat perbedaan yang mendasar mengenai seorang guru untuk membantu murid dalam mengembangkan potensinya, yaitu :

1. Coaching :  menuntun coachee untuk menemukan ide baru atau cara untuk mengatasi tantangan yang dihadapi atau mencapai tujuan yang dikehendaki. Coach menuntun dengan berbagiaa pernyaan yang membibming coachee, sehigga nantinua akan bisa membuat coahee bisa mengambi kesimpulan sendiri untuk masalahnya.

2. Mentoring : membagikan pengalamannya untuk membantu mentee mengembangkan dirinya. hubungan antara seseorang yang berpengalaman dan yang kurang berpengalaman. Mentor langsung memberikan tips bagaimana menyelesaikan suatu masalah atau mencapai sesuatu

3. Konseling : membantu konseli memecahkan masalahnya. hubungan antara seorang ahli dan seseorang yang membutuhkan bantuannya. Konselor bisa saja langsung memberi solusi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembelajaran Berdiferensiasi

Pentingnya peran guru dalam pengambilan keputusan yang berpihak pada murid