Pendidikan Guru Penggerak

    Pendidikan guru penggerak adalah progaram pemerintah yang menginginkan generasi maju dengan cara melatih guru sebagai agen penting dalam penyuksesanya. Dalam hal ini, pemerintah melalui program kemetrian pendidikan dan kebudayaan menjalankan program pendidikan bagi guru yang berpengalaman mengajar minimal 5 tahun yang diberi nama program Guru Penggerak, Yang mana tujuan akhirnya diharapkan Guru penggerak  mampu mendorong prestasi akademik murid, mengajar dengan kreatif, mengembangkan diri secara aktif, mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, menjadi pelatih bagi guru lain, dan menjadi teladan serta agen transformasi bagi ekosistem pendidikan.

Sebelum menyandang status Guru Pengerak, maka seorang guru mengikuti pelatihan yang diberi nama Pendidikan Guru penggerak, dalam hal ini guru yang sedang dalam masa pelatihan diberi nama Calon Guru Penggerak (CGP).

    Dalam menjalani program guru penggerak ini banyak ilmu dan pemahaman baru yang terbagi dalam bentuk modul- modul yang harus di kuasai dan di pratekan oleh seorang canlon guru penggerak (CGP). maka sebagai CGP memiliki tanggung jawab untuk menggerakan rekan ataupun mentransfer dan menerapkan pengetahuan yang didapatkan di program guru penggerak ini di sekolah/lingkungan asal Dengan berbagai macam cara, salah satunya : mempratekkan langsung apa saja program yang bisa membuat pembelajaran bisa maju dan di senangi murid, selanjutnya mensosialisasikan dengan rakan guru, kepsek dan pihak yang terkait dengan sekolah.


      selanjutnya langkah-langkah awal yang akan lakukan untuk memulai mengambil keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran, diantaranya: menganalisis situasi yang alami, kemudian merumuskan prinsip apa yang alami dan pradigma apa yang saling bertangan serta mengikuti 9 konsep pengambilan keputusan. bila terjadi sebuah masalah dan menjadikan kita sebagai pengambil keputusan, maka 9 konsep pengambilan keputusan ini bisa digunakan, adapun 9 konsep ini adalah :

1) Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan

2) Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini

3) Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini.

4) Pengujian benar atau salah.

5) Pengujian Paradigma Benar lawan Benar, ada 4 pradigma yang sering dihadapkan dalam sebuah             masalah yaitu: 1. Individu lawan masyarakat (individual vs community. 2. Rasa keadilan lawan             rasa kasihan (justice vs mercy. 3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty.)4. Jangka pendek              lawan jangka panjang (short term vs long term)

6) Melakukan Prinsip Resolusi, ada 3 prinsip penyelesaian dilem yang sering di gunakan, yaitu:                 a. Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking). b.  Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-                Based Thinking). c. Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking).

7) Investigasi Opsi Trilema, yang mana ini merupakan opsi lainyang bisa diambil dari sebuah                     keputusan.

8) Buat Keputusan.

9) Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan Ketika keputusan sudah diambil. Lihat kembali proses                 pengambilan keputusan dan ambil pelajarannya untuk dijadikan acuan bagi kasus-kasus                         selanjutnya.

         Mulai menerapkan langkah-langkah tersebut dari sekarang. seperti mulai membiasakan membaca apa problem yang dialami dengan mengkaji nilai- nilai yang telah di pelajari sebelumnya, contohnya bila ada masalah menyangkut sebuah keputusan yang harus diambil sebagi seorang guru, maka sebaiknya analisis masalahnya,  pradigama mana situasi itu dan ikuti 9 langkah pengambilan keputusan. misalnya dalam mengimplementasikan program yang telah dipelajari dalam PGP,  maka tindakan awal adalah menentukan apa program yang bisa diterapkan di lingkungan sekolah tempat mengajar, selanjutnya menentukan waktu yang pelaksaanya, contohnya dalam pembelajaran yang mengarahkan keaktifan siswa dalam hal menerapkan keterampilan sosial dan emosional, maka minggu awal pembelajaran haruslah diajarkan bagaimana siswa mengenali potensi emosi yang terdapat pada dirinya dan umumnya dimiliki oleh setiap orang, selanjutnya minggu ke-2 siswa diajarkan atau dibimbing bagiamana cara mengelola emosi tersebut dengan baik, dalam hal ini diajarkan beberapa metode atau teknik yang bisa menjadi acuan atau contoh dalam mengelola emosi, selanjutnya mengintegrasikan dalam pembelajaran untuk bisa menumbuhkan kemampuan berelasi dan kesadaran sosial serta penyelesaian konfik yang baik pada murid, ini bisa di sesuaikan dengna kondisi yang ada ataupun menjabarkan materi pembelajaran yang sedang berlangsung. Atau bisa juga diberikan waktu khusus untuk murid memahami materi ini. 

pengalaman yang didapat oleh CGP dalam modul, ada sebuah pengetahuan ataupun bentuk aksi yang harus dipratikan oleh seorang CGP akan membutuhkan pendamping.  pendamping ini yang akan membantu CGP yang akan memeberikan bibimbingan, pendampingan maupun sebagia refleksi atas program yang akan dijalani dan yang telah dijalaninya. Dalam hal ini sangat dibutuhkan pendampingna yang bersifat dekat dengan CGP seperti Rekan sesama guru ataupun pimpinan yang berwenang di sekolah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembelajaran Berdiferensiasi

Pentingnya peran guru dalam pengambilan keputusan yang berpihak pada murid